“tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru:”
Yesaya 40:31
Gembala Sidang kita Bpk. Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo selalu memperkatakan: “Double Sabbath,” suatu istilah yang Tuhan berikan untuk GBI Gatot Subroto melalui Gembala Sidang kita. “Double Sabbath” itu sangatlah penting bagi kita menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali.
PENGERTIAN SABBATH
Arti Sabat atau Shabbath dalam bahasa Ibrani adalah “Istirahat” atau “Berhenti Bekerja.” Sabath dalam bahasa Inggris adalah Sabbath, dalam bahasa Arab adalah As-Sabt dan dalam bahasa Indonesia adalah Sabtu. Hari Sabat adalah hari istirahat setiap Sabtu dalam Yudaisme, dan Hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu. Dari kata ini pula muncul konsep “Sabatikal,”yaitu berhenti bekerja pada Sabat. Orang Yahudi menganggap peringatan Sabat ini, sebagai hari ke-7 setiap minggu, tidak terputus sejak ditetapkan saat Allah menciptakan alam semesta, di mana manusia diciptakan pada hari ke-6.
Kejadian 2:2-3, “Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.”
Itulah Sabbath atau Sabat suatu ‘hari perhentian’ ; ‘berhenti’ dan beristirahat dari segala aktifitas. Mengapa kita harus Sabath?